Jakarta, BISKOM – GEM Indonesia terus menunjukkan dukungannya atas program pemerintah ini melalui terselenggaranya pameran berskala internasional yang memamerkan produk dan inovasi di bidang panel surya, smart lighting dan energi baru terbarukan. Melalui pameran Solartech Indonesia 2019, INALIGHT 2019, Smart City Indonesia 2019, INATRONiCS 2019 dan Cable Indonesia 2019, yang berlangsung secara bersamaan dengan Indonesia Renewable Energy Forum 2019 dari tanggal 4 sampai dengan 6 April 2019 bertempat di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Baki Lee selaku Direktur GEM Indonesia yang menjadi pihak penyelenggara seluruh pameran tersebut dalam sambutannya mengatakan; “Conference ini mengangkat tema “Empowering Solar Energy for Indonesia’s Energy Sustainability” dimana hadir pakar-pakar profesional yang akan membahas perkembangan solar market Indonesia.”
Disampaikan pula bahwa Solartech Indonesia 2019 adalah pameran teknologi panel surya terbesar se-Asia Tenggara yang didukung oleh Kementerian ESDM. Melalui pameran ini, Kementerian ESDM mendorong masyarakat untuk menggunakan energi terbarukan, terutama solar rooftop, dimana kelebihan daya dari pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap (PV Rooftop) atau panel surya dapat dijual oleh konsumen ke PT PLN. Ketentuan penjualan kelebihan daya itu tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap oleh Konsumen PT PLN.
Pembangunan jalan umum ini telah menggunakan lampu LED Smart Systems. Dengan sistem lampu pintar ini akan memudahkan petugas memonitor dan mengontrol lampu dari jarak jauh. PJU sistem pintar menerapkan konsep internet of things (IoT) yang menghubungkan internet dengan benda sehingga dapat dikontrol atau digunakan dengan perangkat tanpa kabel.
Indonesia adalah negara tropis dan agraris yang sangat menunjang perkembangan energi baru terbarukan. Faktanya, Indonesia dapat menghasilkan energi baru terbarukan sebanyak 444 ribu MW. Namun, penggunaan solar panel masih kurang maksimal, hanya mencapai 78,5 MW dari 208 MW yang dihasilkan energi surya. Melihat hal ini, program 35.000 MW dan elektrifikasi di daerah tertinggal masih menjadi perhatian pemerintah.
Harris selaku Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan; “Kami mencatat rasio elektrifikasi hingga 2018 mencapai 98,30% atau 66,92 juta rumah tangga. Tahun 2019, pemerintah menargetkan bisa mencapai 99,9%. Kementerian ESDM akan bersinergi dengan PLN untuk menjangkau rumah yang berada di pelosok desa. Hal ini dilakukan dengan memberikan bantuan listrik lewat program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dan pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di berbagai titik di daerah pelosok.” Ungkapnya.
Sementara E. Ratna Utarianingrum, selaku Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, Kemenperin menyampaikan bahwa salah satu program Kemenperin adalah mendorong tumbuhnya pelaku usaha rintisan digital (startup) di dalam negeri. Upaya ini untuk mengajak generasi muda Indonesia agar mengikuti perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Kemenperin meluncurkan agenda Making Indonesia 4.0 untuk menumbuh kembangkan para Startup, dan telah dilakukan Kompetisi inovasi teknologi agar memacu daya saing industri kecil dan menengah (IKM) nasional. Program tersebut bertujuan untuk membangun ekosistem inovasi, sehingga sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0. karena Kemenperin meyakini generasi milenial Indonesia memiliki banyak potensi di bidang startup,” ungkap Ratna.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Ir. Soegiharto Santoso alias Hoky dalam sambutannya mengatakan; “Kami telah 3 tahun berturut-turut mendukung pameran yang di selenggarakan oleh PT GEM Indonesia dan salah satu Program APTIKNAS sangat sejalan dengan event the 3rd Indonesia International Smart Home, Smart Office and Smart Building and Smart City Technology Exhibition 2019, oleh karenanya para anggota kami turut serta menjadi peserta pamerannya, kami juga mendukung tujuan Pemerintah untuk mengembangkan 100 Smart City di Indonesia, apalagi di pameran ini para pengunjung dapat memperoleh informasi dan layanan teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan Smart City. Dalam pameran ini juga menyatukan berbagai kebutuhan infrastruktur, perencana kota, solusi kota pintar dan penyedia layanan, serta Inovasi dan teknologi untuk mendukung berbagai kegiatan dalam membangun Kota Cerdas, tentunya bertujuan agar masa depan kota ini dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien serta lebih humanis.” kata Hoky.
Acara ini juga mengumpulkan para ahli dan profesional dengan keahlian di perkotaan dan kota untuk berbagi pengetahuan dan berbagai aspek mereka pada lanskap kota modern. Pertukaran informasi akan membantu kita untuk tumbuh bersama lebih cepat, untuk mengakomodasi perubahan cepat dari kehidupan manusia akibat teknologi itu sendiri.
Sebagai informasi bahwa APTIKNAS, mempunyai sekitar 2.000 anggota dan tersebar di 27 DPD dari Aceh hingga Papua, tentunya APTIKNAS akan mampu menjadi mitra para vendor dan dapat menjadi jembatan untuk berhubungan dengan pihak pemerintah se Indonesia dalam mendukung implementasi kota pintar, yang akan dilakukan berdasarkan pada Standar Kota Cerdas SNI. di tahun 2019 ini APTIKNAS memiliki 3 fokus utama, pertama terkait dengan Industri 4.0. Bersama Yorindo kami mengadakan banyak seminar yang berhubungan dengan smart city, smart factory, smart building, smart hotel dan smart hospital.
Lebih lanjut Hoky menambahkan; “Kami juga mengembangkan Digital Talents/ bakat digital dalam banyak kolaborasi dan mengembangkan keterampilan mereka untuk menjadi Smart City Activist atau kami sebut Smartivist. Dengan tujuan untuk membantu mengurangi kesenjangan teknologi di masyarakat.”
Saya yakin bahwa pameran ini akan menjadi ajang yang bermanfaat untuk membuka wawasan para pengunjung untuk melihat teknologi yang dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas yang benar-benar bermanfaat serta menumbuhkan jaringan yang berharga di antara para pemangku kepentingan TIK di Indonesia, saya mengucapkan selamat kepada PT GEM Indonesia sebagai penyelenggara, atas inisiatif cemerlang mereka dan yakin acara ini akan sukses besar. untuk itu saya berharap teman-teman media berkenan menyebarluaskan pameran yang sangat bermanfaat ini.” pungkas Hoky.
Acara ini didukung oleh sejumlah Kementerian dan asosiasi antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional ), ACCI (Asosiasi Cloud Computing Indonesia), ASISINDO (Asosiasi Sistem Integrator dan Sekuriti Indonesia), APERLINDO (Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia), HTII, APAMSI, dan masih banyak lagi. (Vincent, Juenda)