Jakarta, Biskom – Uniview (UNV), memperkenalkan produk lineup terbarunya yang  diklaim  memiliki teknologi teranyar yaitu Pixel Sense.  teknologi Pixel Sense ini dapat mendeteksi perubahan siang dan malan (terang dan gelap) berbasis pengolahan Citra perangkat lunas cerdas. Dengan cara ini kamera bisa lebih akurat dalam memicu IR Cut.

Vice President International Business Department of Uniview, Mr Janson mengatakan.  UNV juga menghadirkan barisan lengkap produk IP video surveillance yaitu IP, NVR, encoder, decoder, penyimpanan perangkat lunak dan aplikasi klien.

Dibawah pemasaran PT. Pasifik Teknologi Indonesia (PTI), Uniview menyasar beragam pasar vertikal termasuk bangunan, ritel, industri, pengawasan kota, pendidikan dan komersial.

“Berdasarkan lembaga survei, IHS Reserach, Uniview menduduki posisi ketiga di Cina dan nomor enam untuk Global Marketing Share di dunia serta pemain terbesar kedua di segmen high-end video surveilance di Cina,” ujar Mr Janson di Jakarta, Jumat (10/5).

Sementara itu, Nicko Christian, Presiden Direktur  PT. Pasifik Teknologi Indonesia (PTI) mengatakan, untuk memperkuat strategi pemasaran produk-produk Uniview di Indonesia, PTI memastikan pihaknya akan memberikan layanan purna jual maksimal.

Pasifik Teknologi Indonesia selaku National Distributor untuk merek ternama perangkat kamera closed circiut television camera (CCTV) di pasar dunia.

Sementara UNV Director of Asia Pacific Department Zion Wan, dipilihnya PTI sebagai mitra distributor, Uniview memilih PTI sebagai distributor resmi di Indonesia karena pihaknya menilai PTI tumbuh berkembang secara signifikan dan kosisten untuk menjadi distributor terdepan.

Pertimbangan lainnya ialah ekosistem yang luas yang dimiliki PTI. Saat ini PTI memiliki lebih dari 1.000 mitra yang tersebar di seluruh Indonesia.

Diterangkan Yeremia Sunardi, Product Manager of PTI, “Produk UNV menyasar tiga segmen, yakni project, korporat, dan ritel. Untuk produk baru ini, kami menyasar pasar ritel. Harapannya, dengan produk baru ini, UNV akan memperoleh market share 10-20% hingga akhir tahun 2019 ini,” patoknya. (red)