Jakarta, BISKOM – Tahun 2030 mendatang, Pemerintah menargetkan Indonesia bisa masuk ke dalam daftar 10 negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar di dunia. Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah akan terus menggenjot pertumbuhan ekonomi, diantaranya dengan melakukan terobosan di bidang industri yang memanfaatkan perkembangan teknologi.  Mewujudkan hal tersebut, Kementerian Perindustrian  (Kemenperin) menginisiasi road map Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan Presiden RI Joko Widodo pada 4 April 2018 lalu.

Making Indonesia 4.0 sendiri disusun untuk mendukung penerapan Fourth Industrial Revolution  atau Revolusi Industri 4.0 yang kini tengah digaungkan di seluruh dunia. Era industri 4.0. ini merombak alur produksi industri konvensional dengan cara yang tidak biasa. Yakni ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan jaringan internet atau yang disebut dengan internet of things (IoT).

Untuk mendukung usaha pemerintah, TAITRA (Taiwan External Trade Development Council) yang merupakan Kamar Dagang Taiwan melalui program Taiwan Excellence menggandeng Onno Center untuk mengadakan seminar “Prepare Yourself For Industry 4.0 with Taiwan Excellence” pada Sabtu, 17 Mei 2019 di Taiwan Excellence Gallery, Mall Neo Soho, Jakarta Barat.

IoT yang merupakan unsur utama dalam revolusi industri 4.0 ini dibahas tuntas dalam seminar yang ini. Tujuannya, agar bisa memberikan informasi mengenai industri 4.0 kepada para peserta, sekaligus membahas peluang dan tantangannya di Indonesia agar peserta siap terjun di industri baru ini.

Onno W. Purbo, Pakar Internet yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar ini mengatakan, “Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0, seorang pekerja harus memiliki kemampuan yang tidak akan bisa dilakukan oleh mesin. Misalnya, kemampuan untuk memecahkan masalah atau kreativitas. Selain faktor sumber daya manusia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk menerapkan industri 4.0, khususnya di Indonesia. Diantaranya kesiapan manajemen, jaringan, data mining hingga faktor keamanan.”

Pembicara lainnya, Ramdhani Gumilar  (Country Sales Director Advantech Indonesia) memaparkan, “Perkembangan TI menciptakan tiga mega tren industri, yakni IoT, smart city, dan Industry 4.0. Dari ketiga mega tren tersebut konsep industri 4.0 belum dikenal masyarakat luas. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat industri 4.0 dampak langsungnya hanya akan dirasakan oleh dunia industri.”

Meski demikian, Ramdhani optimis kebutuhan IoT di Indonesia akan terus berkembang, termasuk di Indonesia bagian timur. Terlebih, wilayah ini kini mendapat dukungan dan perhatian yang besar dari pemerintah.

Sementara Adhi Wijaya (Country Manager Cyber Power) menyoroti kebutuhan mendasar dalam industri 4.0, yakni listrik dan catu daya. “Seluruh industri menggunakan koneksi non stop, baik untuk proses produksi hingga analisa data. Data memang merupakan aset yang sangat berharga untuk perusahaan, sehingga diperlukan keamanan 24 jam. Itu lah mengapa power saving sangat dibutuhkan dalam setiap bisnis. Dalam hal ini, Cyber Power menawarkan banyak solusi terbaik bagi industri.”

Pada sisi lain, Chandra Wijaya (Marketing Manager ICP Das) menyampaikan, “Tidak ada keraguan bahwa industrial internet of things (IIoT) dan big data adalah tren terbaru dalam aplikasi industri saat ini. Melihat fenomena ini, ICP DAS menawarkan perangkat IoT untuk koneksi dan interaksi yang mudah. Pengontrol IoT industri dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi waktu henti, memungkinkan lebih banyak konektivitas terhadap Cloud dan end data, dan melibatkan lebih banyak kolaborasi manusia-mesin.”

Seminar “Prepare Yourself For Industry 4.0 with Taiwan Excellence” yang dipandu oleh Acep Saripudin ini  diikuti oleh sekitar 40 orang peserta, yang dirangkai dengan acara buka puasa bersama.

Soegiharto Santoso alias Hoky selaku Ketum APTIKNAS menyatakan; “Kegiatan Seminar Industri 4.0 ini sangat sejalan dengan program kegiatan yang sedang dilakukan oleh APTIKNAS yang berkomitmen mendorong Kesetaraan Pemanfaatan Teknologi Informasi di seluruh Indonesia dan saat ini sedang melalukan kegiatan Roadshow INDUSTRI 4.0, sehingga untuk selanjutnya APTIKNAS akan menjalin kerjasama dengan TAITRA dan Onno Center dalam hal melakukan kegiatan-kegiatan Roadshow INDUSTRI 4.0 keberbagai kota di Indonesia.” ungkapnya.

Turut hadir dalam seminar tersebut Fanky Christian selaku Ketua DPD APTIKNAS DKI Jakarta dan para pendiri Yayasan Onno Center, diantaranya Nurlina Purbo dan Andi Mulja Tanudiredja serta Hoky. (Red)