Bali, Biskom- Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) menggelar Symposium on Critical Information Infrastructure Protection (CIIP-ID Summit) 2019, dengan mengusung tema: Protecting Critical Infrastructure in the Digital Era: Building Indonesia’s Cyber Resilience, di Discovery Kuta Plaza Hotel,  Rabu (29/8)

Kegiatan ini merupakan salah-satu bentuk upaya pemerintah melalui BSSN, untuk meningkatkan kesadaran regulator, pelaku industri/operator sektor Infrastruktur Kritis Nasional (IKN), lembaga teknis dan akademisi akan pentingnya penerapan keamanan siber.

BSSN melalui CIIP-ID Summit mendorong regulator, pelaku industri, lembaga teknis, akademisi dan publik menerapkan prinsip-prinsip dan teknis keamanan siber. Apalagi, saat ini pemanfaatan ICT  merupakan business enabler bagi sektor  IKN sehingga keamanan siber sudah dikategorikan sebagai kebutuhan.

Era Revolusi Industri 4.0 telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan industri yang memanfaatan teknologi informasi (TI) seperti big data, sistem otomasi/Operational Technology (OT) pada sistem produksi, komputasi awan (cloud computing),yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca :  Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman Menduduki Jabatan Pangkostrad

Dalam pembukaan simposium CIIP-ID Summit 2019, Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan dalam perkembangan teknologi saat ini, tengah memasuki era revolusi industri 4.0. kita harus waspada terhadap munculnya berbagai ancaman siber ketika dunia menjadi semakin terhubung.

“Era ini memiliki empat pilar fungsional, yaitu big data, internet of things (IoT), internet of services, dan cyber security. Kita dapat mengambil manfaat dari berkembangnya berbagai inovasi dalam era revolusi industri 4.0. Untuk itu perlunya perhatian serius mengingat risiko terkait keamanan siber sangat besar jika implementasi teknologi tidak dikelola dan diproteksi dengan baik,” ujar Hinsa Siburian, dalam pembukaan simposium CIIP-ID Summit 2019.

Baca :  Inilah Ameca, Robot Humanoid yang Mampu Tampilkan Ekspresi Wajah

Selain mendorong percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber, BSSN melakukan kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah sebagai regulator dengan operator IKN sebagai pelaku industri, yang dirasa saat ini sangat diperlukan, terutama pada hal yang terkait pada pertukaran informasi mengenai tren ancaman dan best practice penanganan insiden/krisis siber.

Saat ini BSSN sedang melaksanakan beberapa program prioritas secara simultan, salah satunya adalah membangun National Security Operation Center (NSOC). Keberadaan NSOC menjadi vital dalam upaya menjaga keamanan siber di level nasional. NSOC akan memberikan manfaat yang optimal dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dalam rangka memproteksi sektor IKN.

Kegiatan  yang menggandeng PT Xynexis Internasional yang meng-organized acara bertujuan guna mempertemukan para pimpinan dan pengambil keputusan baik dari sektor private maupun pemerintah, serta memberikan kesempatan untuk membahas tantangan, berbagi pengalaman serta mempelajari best practice, terutama yang berkaitan dengan keamanan siber pada IKN.
“Rangkaian kegiatan dalam CIIP-ID 2019 ini di mulai dari Expert Talk, Sharing Session, CISO Briefing, dan Cyber War Game. Semua  akan lebih bermakna dan bermanfaat jika seluruh peserta dapat berpartisipasi, berkolaborasi dan berkontribusi melalui penyampaian gagasan, ide, pengalaman, best practise, dan strategi dalam hal pengamanan IKN,”papar Eva Noor , CEO PT Xynexis International

 

Baca :  Kemendagri Dukung Warisan Budaya, Bakal Gelar Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo 2023