Jakarta, Biskom- Setelah sukses melaksanakan pertemuan bisnis menggali  Teknologi Pengolahan Sampah Kota yang digelar Pusat Teknologi Lingkungan di bawah Kedeputian Teknologi Pengembangan SDA-BPPT,  pada Rabu (23/10) kemarin, dilanjutkan dengan Fieldtrip atau kunjungan ke PLTSa Merah Putih Bantar Gebang, Bekasi, Kamis (24/10). PLTSa Merah Putih  merupakan Pilot project  BPPT bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Rombongan peserta seminar terdiri atas pemerintah daerah, lembaga riset, industri, perguruan tinggi dan himpunan profesi peneliti dan perekayasa, serta kalangan masyarakat yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Peserta field trip begitu antusias mendengarkan mengenai  Pembangkit listrik ini yang diklaim mampu  mengelola sampah sebanyak 100 ton per hari dan  menghasilkan listrik sebanyak 700 kilowatt per jam.

Baca :  Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Menyetujui 21 Pengajuan Penghentian Penuntutan Berdasarkan Restorative Justice

Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, Rudi Nugroho  mengatakan dalam project kali ini lembaga yang berfokus pada bidang teknologi itu menekankan pada konsep ‘waste to energy/WTE’. “Jadi konsep kita itu adalah WTE dari sampah bisa hasilkan energi listrik,” ujar dia seraya  menambahkan, sampah yang bisa digunakan untuk PLTSa merupakan jenis sampah yang telah melewati proses pemisahan dari kategori sampah lainnya.

Dilanjutkan Rudi Nugroho, PLTSa Bantar Gebang ini merupakan proyek percontohan yang diharapkan  diadopsi  di kota-kota besar lainnya di seluruh  Indonesia, baik kota-kota  yang menjadi tujuan destinasi wisata yang besar maupun yang kecil yang sampahya kira-kira mencapai 100-150 ton per hari. “Dalam konsep WTE, energi bukan merupakan hal yang menjadi tujuan utama. Namun tujuan lainnya adalah pereduksian volume sampah yang dihasilkan per harinya,” lanjut dia.

Baca :  Samsung AC WindFree Ultra, Bebas Polusi Udara

Perlu diketahui, kegatan bertema Inovasi dan Aplikasi Teknologi WTE dalam Mendukung Penanganan Sampah di Kabupaten/Kota bertujuan antara lain menyebarluaskan hasil inovasi teknologi pengolahan sampah kota, mensosialisasikan strategi dan kebijakan serta mengetahui tingkat manfaat dan kekurangan hasil inovasi dan aplikasi dari stakeholder. (red)