Jakarta, Biskom- Peringati World Sight Day yang jatuh pada 10 Oktober tahun ini, Philips LED menetapkan kriteria EyeComfort untuk lampu LED-nya. Langkah ini diambil Signify  yang menekankan pentingnya pencahayaan berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan produktivitas manusia tanpa membuat mata lelah.

Selain itu, Signify Indonesia  juga berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) untuk mendukung visi pemerintah dalam mengembangkan SDM  yang lebih kuat dan lebih kompetitif melalui kampanye pentingnya merawat mata.

“Terkait dengan peringatan World Sight Day “Vision First”, kami ingin menekankan kembali pentingnya memiliki pencahayaan yang nyaman di mata, yang  mendukung kesehatan mata dalam jangka panjang,” kata Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia di Jakarta, (30/10).

Pada acara ini, Signify  mengadakan diskusi seputar “Mata Sehat Mendukung SDM Hebat,” dengan nara sumber  Tri Rahayu dari Perdami, Rita Ramayulis, nutrisionis, dan Burhan Noor Sahid, Head of Marketing Signify Indonesia, dengan moderator  Lea Indra, Head of Integrated Communications Signify Indonesia.

Baca :  Apkomindo Lantik Pengurus DPP Masa Bhakti 2015-2018

Talkshow ini  membahas bagaimana penglihatan seringkali terabaikan di samping peran vitalnya dalam membantu mewujudkan cita-cita dan menjadi saksi banyak peristiwa berharga dalam hidup kita.

Lebih lanjut  dijelaskan Rami  mengenai penelitian Signify di Indonesia yang menyebutkan  bahwa 74% masyarakat Indonesia menghabiskan lebih dari 8  jam sehari di area dengan pencahayaan buatan. Jumlah yang lebih tinggi, 80% (dibandingkan 77% konsumen secara global), bahkan menyetujui bahwa pencahayaan yang baik di rumah meningkatkan produktivitas harian mereka.

Masalahnya, pencahayaan buruk dalam ruangan dapat mempengaruhi penglihatan mereka. Setengah dari konsumen Indonesia mengakui mengalami mata lelah dan hampir setengah (45%) mengalami penglihatan kabur atau sakit kepala.

Sedangkan  untuk melihat perilaku orang terhadap pencahayaan,  hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 50% responden di Indonesia khawatir kehilangan penglihatan mereka, yang berada di posisi kedua setelah rasa takut akan kehilangan ingatan mereka (52%) saat menua. Selain itu ditemukan bahwa 68% lebih suka kehilangan pendengaran daripada penglihatan mereka (32%).

Baca :  Dua Tahun Kepemimpinan MM-HH, YCMI Gelar Penyuluhan Hukum

Meskipun 83% setuju bahwa pencahayaan yang baik bermanfaat bagi kesehatan mata, 34% responden mengakui bahwa pencahayaan di rumah mereka tidak nyaman bagi mata mereka. Terkait hal ini, sebagian besar responden Indonesia (90%) tertarik untuk membeli bohlam yang dapat menghasilkan cahaya yang nyaman bagi mata mereka.

Di tingkat dunia, penelitian Signify menyoroti fakta bahwa 86% responden percaya jika pencahayaan yang baik bermanfaat bagi kesehatan mata; namun, dalam hal menjaga kesehatan pribadi, 66,6% dari mereka tidak merawat mata mereka seperti seharusnya, bahkan untuk hal semudah melakukan pemeriksaan mata rutin.

Diketahui, pada  tahun lalu, perusahaan hadirkan  bohlam Philips LED MyCare yang dilengkapi dengan paten teknologi Interlaced Optics untuk meningkatkan kenyamanan mata. Desainnya terinspirasi oleh pola biji bunga matahari yang memantulkan cahaya yang  luas dan merata.

Baca :  Menkominfo Janji Hadiri GCOS

“Sejak 2011, kami telah berhasil mendorong konsumen untuk menggunakan pencahayaan LED. Selain mendapatkan semua manfaat lampu LED, konsumen kini sekaligus dapat menikmati inovasi ramah di mata Philips pada bohlam yang sama,” tambah Rami.

Dalam kesempatan ini, Signify juga memamerkan rangkaian baru produk Philips LED EyeComfort. Selain bohlam Philips MyCare LED dengan teknologi Interlaced Optics yang diluncurkan sebelumnya, kini ada Philips MyCare LEDstick.

Philips LED downlight Meson hadir dalam bentuk bundar dan persegi, sedangkan varian yang dipasang di permukaan tersedia dalam bentuk bundar dan bingkai ramping yang dirancang khusus dengan penyebar sangat besar menghasilkan cahaya terang dengan distribusi seragam untuk ruangan yang ada. (red/ju)