Jakarta, Biskom- Bidang Meteorologi menjadi bekal Samba Wirahma menekuni TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca). Pria kelahiran Cianjur, 6 Mei 1984 ini tercatat lulusan Ilmu Meteorologi Institut Pertanian Bogor (IPB) dan kini menjejakkan karir sebagai Perekayasa Ahli Muda di Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) bidang Penerapan Teknologi.

Tugas di BBTMC-BPPT membawa Samba Wirahma merambah berbagai wilayah untuk penerapan TMC diantaranya penyemaian awan. Tak ayal, Samba menempuh berbagai kondisi di lapangan. “Pernah terjebak masuk ke dalam awan Cumulonimbus di daerah Lampung pada saat penerbangan penyemaian awan TMC untuk mengatasi banjir DKI Jakarta pada 2014,” ujarnya.

Pengalaman lain, tatkala harus dihadapkan tuntutan putri semata wayangnya. “Saya berjanji akan pulang jika sudah turun hujan. Masalahnya, perjalanan tugas menuntut waktu lama di suatu wilayah. Bahkan bisa berminggu-minggu he.he,” ujarnya.

Baca :  Direktur Penyidikan pada JAMPIDSUS Telah Meningkatkan Status Penyelidikan ke Penyidikan Terhadap 3 Perkara Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, Samba rutin melaksanakan tugas sebagai koordinator lapangan kegiatan TMC di wilayah-wilayah yang dilanda karhutla (kebakaran hutan dan lahan). “Karhutla terjadi tiap tahun, dan saya bergantian menjadi korlap dengan rekan kerja lain untuk penerapan TMC penanggulangan karhutla. Dalam satu tahun bisa ditugaskan di dua tempat yang dilanda karhutla,” ujarnya.

Pengalaman lain, juga ditugaskan menjadi Korlap untuk kegiatan penambahan air di Danau Toba kerjasama BBTMC dan PT Inalum (2016). Juga pengisian DAS Larona, Sorrowako Sulawesi Selatan yang dikelola PT Vale Indonesia.

Samba juga giat menempa kemampuannya dengan mengikuti “Training Course on Weather Radar Data Utilization for Meteorological Services di Korea tahun lalu (2018) selama lebih dari 2 minggu.

Baca :  Kejaksaan Agung Memeriksa 1 Saksi Terkait Perkara Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya

Kemampuan lain yang dimilikinya yaitu menulis jurnal ilmiah. Beberapa karya tulis bersama timnya, diantaranya Tropical Cyclones Characteristic in Southern Indonesia and the Impact on Extreme Rainfall Event yang dimuat di MATEC Web Conferences Vol 229. Juga karya tulis Analisis Hujan Lebat Tanggal 27 September 2017 di DKI Jakarta yang dimuat di Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi CuacaVol.18, No.2, Desember 2017.

Tulisan lain membahas mengenai “Analisis Parameter Radar Dual Polarisasi Pada Kejadian Hujan Tanggal 14 Februari 2016 di Wilayah DKI Jakarta yang dimuat di Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi CuacaVol.17, No.1, Juni 2016. Serta tulisan berjudul “Perbandingan Prediksi Curah Hujan GFS Meteorogram dengan Curah Hujan TRMM di DAS Riam Kanan Kalimantan Selatan yang dimuat di Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 16, No 2, Desember 2015. Bahkan, kini Samba Wirahma menjabat sebagai pengelola Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca (JSTMC) disela-sela tugas rutinnya. (red)

Baca :  Pentingnya IT Monitoring di Era Digitalisasi