Mensos Juliari P. Batubara (tengah) saat peluncuran SIKS-DROID di Jakarta

Jakarta, BISKOM – Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) melakukan terobosan dengan memanfaatkan teknologi. Pada Senin (17/02/2020) diluncurkan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial berbasis Android (SIKS-DROID) sebagai platform untuk mempermudah pemutakhiran data kesejahteraan sosial, Kemensos kedepannya akan menerapkan kebijakan berbasis data dan ini merupakan salah satu upaya dari Kemensos untuk mempermudah data yang berbasis android.

Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara menjelaskan, SIKS-DROID ini bertujuan untuk pendataan di lapangan. “Petugas-petugas di lapangan bisa langsung dari handphone android mereka melakukan pendataan, update, dan langsung masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kita,” ungkapnya.

Melalui aplikasi SIKS-DROID, masyarakat juga dapat mengakses data tentang kemiskinan secara langsung dan terjamin akurasinya dan semua data yang diproses dalam apilikasi SIKS-DROID ini diawasi secara ketat, berjenjang dan terpadu agar semua data yang diinput dapat diperbaharui secara aktual dan benar.

Baca :  Produk darkFlash Rambah Gamer Indonesia di Ajang IEAE Expo 2023

“Diharapkan dengan diluncurkannya aplikasi SIKS-DROID ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat pendataan serta data yang dihasilkannya pun akurat, karena langsung terkirim ke database terpadu kesejahteraan sosial,” kata Juliari.

Kehadiran aplikasi SIKS-DROID ini adalah jawaban dari amanat Pasal 10 ayat 1 UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin. Dalam ketentuan itu menyebutkan bahwa data yang telah diverifikasi dan divalidasi harus berbasis teknolgi infomasi dan dijadikan sebagai data terpadu.

Mensos mengharapkan partisipasi aktif Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk mengajak para kepala desa agar memutakhirkan data warga miskin mereka melalui DTKS tersebut. “Dengan data yang tepat, program-program Kemensos lebih tepat sasaran. Tentunya apabila pengelolaan datanya lebih baik ke depan,” pungkas Juliari. (red)