Salatiga, BISKOM – Wabah Covid-19 yang dialami Indonesia saat ini membuat sebagian besar aktivitas dan kegiatan masyarakat menjadi sangat terbatas. Bekerja, belajar dan bahkan beribadah pun harus dilakukan di rumah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Namun hal ini tidak dapat dilakukan oleh para tenaga medis di rumah-rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya. Mereka bekerja ekstra untuk memberikan pelayanan medis kepada para pasien Covid-19.
Fakta inilah yang menggerakan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Kristen Satya Wacana (PP Ikasatya) untuk menunjukkan kepedulian terhadap persoalan wabah Covid-19 ini. Sejak pertengahan April 2020, PP Ikasatya mengumpulkan donasi dari alumni UKSW yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pada awal minggu ini telah disalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke 3 Rumah Sakit yaitu RS di Morowali, Sulawesi Tengah; RS di Kupang, NTT; dan RS Parakan di Wonosobo, Jawa Tengah. Masing-masing rumah sakit mendapat bantuan berupa 50 pcs hasmat, 50 pcs face Shield, 50 pasang cover shoes, 5 box masker, 10 box sarung tangan, dan 1 thermogun.
Ketua Umum PP Ikasatya, Prof. Christantius Dwiatmadja mengharapkan bahwa kepedulian alumni UKSW tidak hanya dilihat dari besarannya, tapi lebih pada niat dan ketulusan para alumni UKSW untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi kondisi yang menimpa bangsa Indonesia. “Kepedulian juga diberikan kepada sesama alumni yang kebetulan keluarganya mengalami musibah sebagai dampak dari pandemi Covid ini,” ujar Prof. Christantius.
Sebelumnya kepedulian alumni UKSW sudah disampaikan pula oleh Pengurus Cabang Ikasatya Surabaya dan Pengurus Cabang Ikasatya Kupang serta perkumpulan alumni beberapa fakultas yang ada di UKSW. Selain itu ada pula sumbangan masker bagi seluruh cleaning service yang bekerja di UKSW.
“Selama kuliah di UKSW kita diajarkan nilai-nilai yang mengdepankan kepedulian terhadap sesama, pada persoalan aktual masyarakat, serta terlibat secara aktif dalam mengatasinya (asas sosiabilitas dan aktualitas). Kiranya nilai-nilai Ke-Satya-Wacana-an itu terus tertanam dalam keseharian kita sebagai alumni hingga saat ini,” ujar Prof. Christantius. (red)