Jakarta, BISKOM – Beberapa hari ini jagad maya dihebohkan dengan pernyataan pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy yang mengatakan thermo gun dapat merusak otak. “Saya nolak, kalau mau periksa jangan periksa kepala saya, tapi periksa tangan. Kenapa? Karena handgun thermometer itu untuk memeriksa kabel panas,” ucap Ichsanuddin kepada Helmy Yahya dalam video yang viral tersebut.

Dirinya menyebut bahwa thermo gun diciptakan untuk memeriksa kabel panas, bukan suhu tubuh manusia. “Lasernya dipakai untuk laser memeriksa kabel panas bukan meriksa untuk temperatur manusia. Dan kita menerima,” lanjutnya.

Menanggapi pendapat tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto membantah isu yang mengatakan bahwa thermometer gun bisa merusak otak. Ia menyebut bahwa hal tersebut bukanlah informasi yang benar. Dia menyebut, thermo gun hanya mengukur suhu menggunakan pancaran sinar infra merah.

“Secara ilmiah, berbagai ahli sudah mengatakan statement ini tidak benar. karena thermal gun hanya mengukur dengan pancaran radiasi sinar infra merah yang setiap saat pasti akan dipantulkan oleh benda di sekitar kita. Tidak menggunakan sinar laser, tidak menggunakan sinar radioaktif semacam x-ray, hanya infa merah,” paparnya.

Lalu, apa kata ahli terkait hal ini? Ketua Departemen Fisika Kedokteran UI, Prasandhya Astagiri Yusuf, thermo gun berbeda dengan termometer digital yang menggunakan prinsip rambatan panas secara konduksi. Thermo gun menggunakan prinsip rambatan panas melalui radiasi. Sebab menurut prinsip ilmu kedokteran, tiap benda dengan temperatur lebih besar dari 0 Kelvin bakal memancarkan radiasi elektromagnetik atau sering disebut dengan radiasi benda hitam (Hukum Wien).

Prasandhya pun menjawab pertanyaan publik yang dianggap thermo gun dapat merusak otak manusia, menurut dia, laser tidak ada efek berbahaya untuk otak. Namun ia mengimbau untuk tidak menembakkannya langsung ke mata karena dapat merusak retina.

“Laser ini tidak ada efek berbahaya untuk otak, tapi jangan sampai menembak ke mata secara langsung karena dapat merusak retina,” tegasnya. (red)