Ilustrasi Instagram Reels

Jakarta, BISKOM – Kepopuleran TikTok di berbagai kalangan hampir di seluruh mancanegara membuat aplikasi media sosial lain tidak mau ketinggalan. Instagram baru saja merilis fitur baru bernama Reels. Sebelumya fitur ini diperkenalkan di Brasil dengan nama “Cenas”.

Saat ini Instagram Reels telah diluncurkan secara bertahap di sekitar 50 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Australia, India, dan beberapa negara lainnya. Sayangnya Indonesia belum bisa menikmati fitur tersebut.

Reels merupakan fitur perekaman video pendek mirip TikTok yang memungkinkan pengguna merekam sekaligus menyunting video pendek berdurasi 15 detik. Reels sendiri bukan merupakan sebuah aplikasi, melainkan sebuah fitur baru yang disematkan di dalam Instagram Camera. Serupa dengan TikTok, pengguna bisa membuat video pendek Reels diiringi dengan beragam musik, efek, serta tingkat kecepatan video langsung dari fitur kamera di aplikasi Instagram.

Pihak Instagram telah merilis panduan fitur ini, berikut selengkapnya:

Membuat Reels

Pilih Reels di bawah tombol kamera Instagram. Setelah itu, kamu akan melihat sejumlah tools pengeditan di bagian kiri layar. Tools tersebut antara lain:

Audio untuk mencari klip suara di library Instagram. Kamu juga bisa menggunakan audio yang kamu rekam sendiri secara langsung. Tentunya audio yang dibuat tersebut otomatis teratribusi dengan pengguna asli.

AR Effects sebuah tools dalam Reels yang berisi beragam filter dan effects yang bisa kamu pilih sesuka hati.

Timer and Countdown untuk mengatur timer untuk merekam klip video secara hands-free. Mode hitung mundur (3, 2, 1) akan muncul memberi penanda perekaman segera dimulai.

Align Sederhananya, tools ini untuk membantu membuat transisi yang mulus dari perpindahan klip satu ke yang lain.

Speed berfungsi mengatur cepat lambat video atau audio. Tools ini berguna membantu tetap berada dalam ritme musik yang dipilih saat merekam gambar.

Meski terkesan meniru TikTok, Product Director Instagram, Robby Stein, mengklaim bahwa Reels berbeda dengan aplikasi bikinan ByteDance. Ia mengakui bahwa TikTok memang pionir yang mempopulerkan konten dengan format video pendek.

“Menurut saya, TikTok layak dihargai karena telah mempopulerkan format video pendek. Tetapi pada akhirnya, tidak ada dua produk yang sama persis, begitu juga produk kami (berbeda),” tandas Stein. (red)