Jakarta, Biskom – Gojek berkolaborasi dengan Jejak.in,  meluncurkan  fitur baru GoGreener Carbon Offset di aplikasi Gojek, sebagai pilihan yang memudahkan pengguna untuk menyerap jejak karbon (carbon footprint) yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari.

Fitur ini akan tersedia melalui shuffle card GoGreener Carbon Offset pada aplikasi Gojek. Pengguna dapat menghitung jejak karbon yang dihasilkan dan kemudian mengkonversikannya menjadi  penanaman sejumlah pohon untuk penyerapan karbon.  Inovasi ini menjadikan Gojek sebagai penyedia layanan ride-hailing pertama di Indonesia dan dunia yang mengembangkan inovasi carbon offset secara B2C.

Co-founder & Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, Gojek terus mengajak sesama anak bangsa seperti Jejak.in untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas melalui berbagai inovasi, termasuk di bidang lingkungan.  Selanjutnya, Kevin mengatakan bahwa inovasi teknologi ini merupakan sebuah komitmen awal Gojek untuk berkontribusi pada isu lingkungan yang sudah seharusnya menjadi fokus setiap orang.

Baca :  Senator Filep Minta Kejaksaan dan BPK Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BP Tangguh

Sedangkan Head of Third-Party Platform Gojek Sony Radhityo menjelaskan, “Third-party platform merupakan strategi Gojek menggali potensi penyedia layanan terbaik di bidangnya dan menggabungkan keahlian dengan ekosistem teknologi Gojek supaya dampaknya lebih luas. Bersama dengan Jejak.in, salah satu alumni Gojek Xcelerate, program akselerator startup Gojek yang diluncurkan pada September 2019 lalu, Gojek semakin memperkuat ekosistemnya untuk memudahkan pengguna beraktivitas sehari-hari.”

Gojek sebelumnya meluncurkan inisiatif #GoGreener pada September 2019, yang memberikan pilihan bagi konsumen untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai. Melalui inovasi tersebut, hingga Agustus 2020, Gojek berhasil  mengurangi penggunaan  3 juta alat makan sekali pakai, setara 10,3 ton plastik. Pada layanan transportasi, Gojek dan Astra telah berkolaborasi menjalankan uji coba penggunaan motor listrik di Indonesia.

Baca :  Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) Dukung Penuh FFWI

Sementara itu,  Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya kolaborasi masyarakat dalam pengembangan hutan kota di Ibukota. “Kami berharap kedepannya akan muncul inovasi-inovasi teknologi baru di bidang lingkungan,” katanya.

CEO & Founder Jejak.in Arfan Arlanda menuturkan,  Jejak.in sangat bangga bisa berkolaborasi dengan Gojek menyatukan kesamaan misi kami untuk memperkuat ekosistem teknologi untuk memperluas dampak sosial.  Dia  berharap semakin banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan dan melindungi kekayaan hayati dengan inovasi teknologi yang kami hadirkan.

 “Metode penghitungan jejak karbon dan penyerapan dengan pohon yang digunakan mengacu pada rekomendasi ilmiah berdasarkan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan berbagai referensi dari Intergovernmental Panel on Climate Change Guidelines (IPCC). Upaya yang dilakukan Gojek dan Jejak.in, juga sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mengurangi emisi GRK sebesar 29% di tahun 2030,” tutup Sony. (red)

Baca :  Cyber Park Indonesia, Kawasan Berteknologi Fiber