Semarang, BISKOM – Kota Semarang mulai membangun infrastruktur 5G yang diawali dengan ducting atau pembangunan prasarana pasif telekomunikasi, sehingga jaringan kabel listrik dan komunikasi akan dipindahkan ke dalam tanah. Upaya ini tentunya akan membuat kota Semarang menjadi lebih estetik. Hal ini pun direalisasikan melalui groundbreaking di bundaran Tugu Muda Semarang.
“Ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat sekaligus menata infrastruktur kota menjadi lebih baik estetikanya, karena tidak ada lagi kabel yang semrawut,” jelas Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Pembangunan saluran kabel serat optik itu dilakukan oleh PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) melalui KSO BPS-Moratelindo dengan nilai investasi Rp 617 miliar. KSO BPS-Moratelindo merupakan joint operation antara PT BPS (Bumi Pandhanaran Sejahtera) dan Moratelindo.
“Rp 617 miliar investasi, estimasinya ditarget selesai 1 tahun dari mulai groundbreaking,” ujar Walikota yang akrab disapa Hendi ini.
Semula proyek pembangunan ducting ini akan dilakukan sepanjang lebih dari 500 kilometer di 362 ruas jalan, tetapi karena situasi pandemik menjadi 35 kilometer dan akan kita prioritaskan di wilayah segitiga emas, yaitu Jalan Pemuda, Pandanaran, Simpang Lima dan juga Gajahmada. Adapun, karena hanya dilakukan di segitiga emas Semarang, investasi yang semula senilai Rp617 miliar kini menjadi Rp50 miliar dan untuk tahap awal akan diselesaikan dalam jangka waktu kurang lebih enam bulan.
Proyek pembangunan fiber optik bawah tanah tersebut merupakan proyek pembangunan yang pembiayaannya tidak menggunakan APBD. Dalam pembangunan yang sifatnya murni investasi ini. Proyek pembangunan ditandai dengan pengoperasian mesin HDD (Horizontal Directional Drilling) oleh Walikota Semarang.
Hendi berpesan, pengerjaan ducting tersebut harus mengembalikan keindahan kota terutama jika ada trotoar yang harus dibongkar terlebih dahulu.
“Kalau trotoar bagus ya harus dikembalikan bagus. Semoga juga ada kelegowoan masyarakat karena pasti ada pembongkaran trotoar yang masif,” jelasnya.
Hendi juga berterima kasih karena operator telekomunikasi yang bersedia kabelnya dimasukkan tanah. Sedangkan untuk kabel PLN, Hendi mengatakan akan membahasnya lebih lanjut dengan PLN.
Hadir dalam acara ground breaking yakni Staf Ahli Mendagri bidang Aparatur dan Pelayanan Publik Yusharto Huntoyungo, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Eko Buwono, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Plt Direktur Pengembangan Pita Lebar Kemenkominfo Ikhsan Baidirus, CEO Moratelindo Galumbang Menak, dan Kepala KSO BPS-Moratelindo Resi Y Bramani. (red)