Jakarta, BISKOM – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa penyebaran pandemi Covid-19 baik di Indonesia maupun secara global menyadarkan pentingnya mempunyai satuan anti serangan biologi. Untuk itu pihaknya berencana membuat satuan baru di tiga matra TNI. Satuan ini berupa kompi khusus untuk menangani nuklir, biologi, dan kimia (Nubika). Pengembangan satuan baru ini dimaksudkan untuk mempersiapkan prajurit dalam menghadapi wabah yang bisa kembali terjadi di masa depan.
Menurut Hadi, satuan Nubika sendiri pada dasarnya telah ada di matra Angkatan Darat. Namun kompi ini belum bisa bekerja maksimal, apalagi ancaman biologis seperti virus tak hanya menyerang di darat tetapi juga bisa menyerang melalui laut dan udara.
Panglima TNI mengatakan dengan adanya satuan tersebut, nantinya juga bisa mengembangkan suatu sistem yang dapat menangkis ancaman biologi.
“Ke depan, kita juga bisa menghadapi ancaman biologi yang kita hadapi saat ini, adanya pandemi Covid-19, kita juga akan mengembangkan salah satu sistem untuk bisa monitor bahkan kita bisa mitigasi ancaman tersebut,” kata Hadi.
Hadi menambahkan, satuan Nubika di Angkatan Laut bisa dimulai dengan kapal-kapal rumah sakit yang lebih dimaksimalkan, baik dari segi alat maupun sumber daya manusia. Apalagi sejumlah kapal rumah sakit yang telah tersedia saat ini pada kenyataannya belum terdapat ruang isolasi khusus yang bisa digunakan untuk mengevakuasi prajurit terinfeksi saat bertugas.
Tak hanya Kapal Rumah Sakit, Hadi juga mulai memikirkan untuk melengkapi semua peralatan rumah sakit di darat. Menurutnya, rumah sakit TNI di seluruh Indonesia akan dilengkapi dengan ruangan isolasi yang dapat digunakan untuk prajurit yang terkena suatu virus.
“Ke depan kita juga akan mengajukan untuk kita bisa memiliki satu laboratorium dengan BSL level III atau IV di mana lab BSL itu bisa kita gunakan untuk membiakkan virus sehingga bisa menjadi vaksin yang bisa kita suntikkan kepada prajurit,” ujar Hadi. (red)