Jakarta, BISKOM – Menyongsong 100 Tahun Usmar Ismail dan di bulan Film Nasional jelang Hari Film Nasional 30 Maret, Demi Film Indonesia difasilitasi Dir. PMMB Kemendikbud RI kembali Webinar Sinergi bersama para narasumber terdiri dari 4 aktris veteran yang di antara masih ada yang masih eksis.

Widyawati mengenang di dua film arahan Usmar salah satunya adalah #JaMualim/1968, lain lagi testimoni

Alice Iskak yang mengaku keluarga besarnya memang main film semua dan ikut merasakan kebijaksanaan, keluwesan dan profesionalisme seorang Usmar di film #BigVillage/1969 selain Tiga Dara.

Hadir juga teh Lenny Marlina dalam film terakhir sang maestro berjudul #Ananda/1970 dan Niniek L. Karim yang mengaku salah satu penyesalannya itu karena belum sempat disutradarai oleh Usmar Ismail walau debut perdananya dari sahabatnya Teguh Karya mengajaknya main #Ibunda/1986.

Baca :  Kejaksaan Agung Memeriksa 6 Orang Saksi Terkait Perkara BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Dalam Perkara TPK dan TPPU

Itu semuanya di tandaskan dalam perspektif kesejarahan oleh pengamat perfilman, Yan Widjaya.

Banyak orang mengklaim Film Indonesia itu Usmar Ismail dan Usmar Ismail adalah Film Indonesia.

Menurut jurnalis senior Benny Benke dari Suara Merdeka Semarang.

Djadug Djajakusuma, salah satu peletak dasar film Indonesia, dalam wawancara dengan David Hanan. Penulis buku penting Cultural Specificity In Indonesian Film: Diversity In Unity. Yang kemudian saya terjemahkan bersama Mas Wina Armada dkk yang tadi juga ikut webinar, mengatakan; Tidak ada film Indonesia. Yang ada Orang Indonesia membuat film.

Karena pada dasarnya tidak ada ciri khusus film Indonesia. kecuali jika kita berbicara tentang pribadi-pribadi sutradara Indonesia, baru terlihat ciri khususnya. sebagaimana ciri khusus film Usmar Ismail misalnya.

Baca :  Jaksa Agung ST Burhanuddin: PERSAJA Mendukung Kejaksaan dalam Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”

Sementara itu Webinar tidak melulu berkutat pada kenangan manis diawali sambutan Ibu Yusmawati selaku Kapokja Perizinan dan pengendalian perfilman Kemendikbud RI.

Anda perlu tahu insan perfilman mendorong agar pemerintah sesegera mungkin mensahkan dan mengangkat Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional.

Diakhir webinar mulai dari Widyawati Sophan, Alice Iskak sampai Lenny Marlina dan Niniek L.Karim tidak meragukan dan 1000% mendukung Usmar sebagai Pahlawan Nasional.

Bagaimana dengan Anda ? (Arul)