Jakarta, Biskom– Merespon laporan kecelakaan kerja di Indonesia khususnya bidang konstruksi, Huawei Indonesia dan Widya Robotics mengembangkan alat yang dapat mendeteksi kelengkapan alat pelindung diri (APD). Teknologi yang diberi nama Intelligent Gate ini dapat mendeteksi orang, wajah, masker, dan kelengkapan APD

Intelligent Gate merupakan sebuah sistem palang pintu otomatis yang dilengkapi teknologi artificial intelligence (AI). Kehadiran Intelligent Gate ini diharapkan menjadi simbol transformasi K3 dan menekan angka kecelakaan kerja di Indonesia.

Intelligent Gate ini diintegrasikan dengan HiLens dari Huawei, sebuah single board computer yang mampu menjalankan inference AI untuk mendeteksi objek. Inference yang dijalankan berupa video yang diakses melalui stream dari kamera bawaan HiLens.

Selanjutnya akan diproses pada perangkat HiLens yang bertenagakan perangkat komputasi Ascend dari Huawei. Hasil pemrosesan dari deteksi objek APD yang valid akan men-trigger palang pintu untuk terbuka secara otomatis.

Alwy Herfian Satriatama, Co-founder Widya Group dan CEO Widya Robotics menjelaskan bahwa Widya Robotics merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence, Automation dan Robotika. Selama kurang lebih enam bulan terakhir Widya Robotics telah bekerjasama dengan Huawei.

Widya Robotics masih berusia kurang lebih 3 tahun. Kerjasama dengan Huawei, menurut Alwy menjadi loncatan besar karena Huawei merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. “Ke depan, kami berharap bisa menciptakan solusi-solusi bersama dengan Huawei tidak hanya saat ini tapi juga pada tahun-tahun mendatang,” kata Alwy.

Berinovasi dengan Cloud dan AI

Teknologi Intelligent Gate dikenalkan pada seminar dan lokakarya bertema Artificial Intelligence for Health, Safety and Environment Surveillance pada 21 Desember 2021. Presiden Huawei Indonesia, Jason Zhang dalam kata sambutan seminar mengatakan bahwa “Making Indonesia 4.0” merupakan roadmap terintegrasi untuk memasuki era Industri 4.0.

Berorientasi pada orang adalah prinsip penting dari transformasi digital industri yang meminta untuk melindungi keselamatan pekerja sekaligus meningkatkan efisiensi. “Cloud dan AI akan menjadi alat terbaik untuk berinovasi. Huawei Cloud bertujuan menggunakan ‘Semuanya dalam Satu Layanan’ untuk mendukung inovasi berkelanjutan mitra kami,” tuturnya.

Pertama, “Infrastructure as a service”. Berdasarkan pusat data global dan jaringan akselerasi Huawei Cloud, Huawei menyediakan infrastruktur cloud yang sangat baik dan berbiaya rendah untuk solusi mitra.

Kedua, “Technology as a service”. Huawei berinvestasi besar dalam R&D setiap tahun dan dengan inovasi untuk mengubah teknologi menjadi berbagai layanan di Huawei Cloud.

Ketiga, “Experience as a service”, bekerja dengan mitra ekosistem untuk mengumpulkan pengalaman sukses dan praktik terbaik, membantu lebih banyak pelanggan industri merangkul transformasi digital.

Huawei Cloud menyambut para pelanggan dan mitra kerjanya untuk menggunakan Huawei Cloud, AI, internet of Things (IoT), dan kemampuan sinergi perangkat-cloud untuk dengan cepat mengembangkan lebih banyak solusi inovasi untuk industri dan membangun fondasi untuk Indonesia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas.

Pada kegiatan ini beberapa panelis menyampaikan paparannya. Diantaranya Brawijaya, Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR. Panelis lainnya adalah Juniar Bakti Alfianto, Senior Manager Creative Engineering and Technology PT PP (Persero) Tbk. Serta, Usman Niandinata, Senior Business Development Huawei Cloud. (red)