Artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) bisa jadi pedang bermata dua. Pengembangan teknologi canggih kini membuat kehidupan manusia semakin mudah. Meski demikian, rupanya pengembangan teknologi canggih ini bak pedang bermata dua.
Misalnya saja kehadiran artificial intelligence (AI) yang bisa menghilangkan
Tak hanya itu, permasalahan moral dalam penerapan AI juga banyak pihak pertanyakan. Misalnya ketika AI pada kendaraan self-driving dan terjadi kecelakaan, maka siapakah yang mau disalahkan?
Adanya permasalahan seperti ini, Trigantoro Bramaningtyas Cloud Architect IBM Indonesia menuturkan, sebaiknya pengembangan argoritmanya diteliti lebih seksama. “Argoritmanya harus diteliti agar tak bias,” ujar Trigantoro di acara Webinar Selular Congress 2022, Kamis (31/3/2022). Tak hanya itu, Trigantoro memaparkan, saat ini di luar negeri juga telah menerapkan kartu identitas bagi robot yang menggunakan AI.
“Penggunaan kartu identitas alias KTP ini bukan hanya lelucon semata, tetapi penting sebagai bentuk tanggung jawab pembuatnya,” terang Trigantoro. “Dengan kepemilikan KTP, robot juga harus punya asuransi. Jadi, ketika mereka melukai orang maka asuransi yang membayar,” lanjutnya. Trigantoro mengingatkan, berbagai pengembangan teknologi canggih sebenarnya hanya melengkapi manusia. Bukan untuk menggantikannya. Untuk itu, penggunaan AI, IoT dan berbagai teknologi lainnya harus dengan bijak.
Pengguna juga harus menjaga kerahasiaan data yang ada. “Jika terjadi kebocoran data dan AI salah digunakan, maka kita bisa dituntut dari negara lain. Untuk itu, kita harus tahu etika penggunaannya,” beber Trigantoro.
Sumber : https://selular.id/2022/03/pengembangan-ai-dan-iot-bisa-jadi-pedang-bermata-dua/