Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, tahun 2022 merupakan momentum bagi Indonesia untuk memulihkan ekonomi negeri setelah dihantam pandemi Covid-19 melalui ekonomi digital. Peluang ini mendorong semakin banyak kebutuhan akan talenta digital Indonesia.
Berdasarkan proyeksi dari Microsoft, Sandiaga mengatakan kemampuan digital yang paling dibutuhkan saat ini adalah talenta dengan skill digital di bidang software development, cloud and data, data analysis data, artificial intelligence (AI), cyber security, serta perlindungan privacy.
“Hal tersebut membuat Indonesia sebagai negara yang saat ini sedang fokus pada peningkatan ekonomi digital perlu bersiap diri sebaik dan secepat mungkin,” kata Sandiaga Uno saat memberi sambutan di acara Baparekraf Developer Day 2022 secara daring, Sabtu (2/4/2022).
Merujuk riset yang dilakukan Google, Temasek, & Bain Company 2021, Sandiaga mengungkapkan nilai ekonomi digital Indonesia mampu menyentuh angka US$ 70 miliar dan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Nilai tersebut diperkirakan naik dua kali lipat menjadi US$ 146 miliar pada tahun 2025.
Pada 2021, Indonesia juga telah memiliki 2.100 startup. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya berstatus unicorn, yaitu Tokopedia, Traveloka, Ovo, Bukalapak, Xendit, GoTo, dan Ajaib. Sementara, dua startup sudah berstatus decacorn yaitu Gojek dan J&T Express.
Terkait Baparekraf Developer Day 2022, Sandiaga mengatakan acara ini dihadirkan dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pengembang atau developer dan menciptakan ekosistem yang berkualitas.
“Berkaca dari dampak ekonomi yang diberikan startup, Kemenparekraf saat ini fokus meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan perangkat lunak aplikasi serta game melalui program Baparekraf Developer Day. Ini dihadapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pengembang perangkat lunak, menciptakan ekosistem yang berkualitas bagi talenta digital,” kata Sandiaga.