Foto: DW (News)

Jakarta – Cloudflare baru-baru ini mendeteksi dan memitigasi serangan distributed denial of service (DDoS) yang mereka klaim terbesar di dunia.
Serangan tersebut menurut Cloudflare, pada titik puncaknya, mencapai 26 juta permintaan per detik. Permintaan tersebut berasal dari penyedia layanan cloud, bukan dari penyedia internet rumahan seperti serangan DDoS pada umumnya.

Hal ini memunculkan asumsi kalau pelaku penyerangan menggunakan mesin virtual dalam serangan tersebut, yang ternyata lebih besar ketimbang serangan yang memanfaatkan botnet dari perangkat Internet of Things (IoT), demikian dikutip detikINET dari Techspot, Sabtu (18/6/2022).

Dalam serangan berdurasi kurang dari 30 detik itu, ada permintaan HTTPS yang berasal dari lebih 1.500 jaringan tersebar di 121 negara. Serangannya ditujukan ke satu konsumen Cloudflare yang menggunakan paket gratis dari penyedia layanan mitigasi DDoS tersebut.

Baca :  APTIKNAS Rilis Dukung Pameran Growtech Jakarta dan ProPak Indonesia 2024

Menariknya, serangan yang diklaim terbesar itu hanya berasal dari botnet yang jumlahnya terbilang kecil, hanya 5.067 perangkat. Namun menurut Cloudflare, masing-masing perangkat itu melancarkan sekitar 5.200 permintaan per detik pada titik puncaknya.

Sebagai perbandingan, Cloudflare tengah mendeteksi botnet yang berisi 730 ribu perangkat, namun tak bisa menghasilkan lebih dari sejuta permintaan setiap detiknya. Ini artinya, botnet yang lebih kecil itu 4.000 kali lebih kuat ketimbang botnet yang besar.

Lebih hebatnya lagi, permintaan itu menggunakan protokol HTTPS, yang membutuhkan kemampuan komputasi lebih besar ketimbang permintaan dengan protokol HTTP, yang artinya si pelaku mengeluarkan biaya lebih besar untuk melancarkan serangan tersebut. Begitu juga dengan korban, yang perlu mengeluarkan biaya lebih besar untuk memitigasi serangan dengan protokol tersebut.

Baca :  Evercoss Hadirkan Smartphone 4G Harga Terjangkau

Serangan DDoS terbesar — yang tercatat oleh Cloudflare — sebelumnya terjadi pada Agustus 2021, di mana ada serangan dengan jumlah permintaan mencapai 17,2 juta per detik. Lalu pada April 2021 lalu, ada serangan berdurasi 20 detik yang menghasilkan 15 juta permintaan setiap detiknya.

Sumber : https://inet.detik.com/security/d-6135779/pecah-rekor-lagi-ini-serangan-ddos-terbesar-di-dunia