BISKOM, Jakarta – Bakti yang tulus ikhlas, itulah yang paling bernilai dalam kehidupan kita. Keikhalasan adalah tekad bahwa kita benar-benar mengabdi di jalan Tuhan, lillahi ta’ala. Inilah tameng yang akan melindungi setiap hakim, agar tidak menyeleweng dalam menjalankan tugas.
Keikhlasaan akan selalu membekali setiap hakim dengan kesadaran, bahwa tanggung jawab jabatan yang ia emban pada akhirnya bukanlah kepada atasan tempat ia bekerja, bukan pula kepada pemerintah, tapi kepada Tuhan Yang Maha Esa, Zat Yang Maha Adil dan Bijaksana, yang nama-Nya ia sucikan dalam sumpah dan irah-irah tiap putusan: “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Keikhlasan adalah kunci, yang akan mengantar seorang Hakim menuju gerbang keberhasilan di akhir masa pengabdiannya.
Hal ini disampaikan Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H dalam acara purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung Drs. H. Makmun, S.H., M.H. secara virtual, pada hari Rabu, 31 Januari 2024, bertempat digedung Kusumaatmadja lantai 14.
Lebih lanjut Mantan Ketua Pengadilan Negeri Bandung mengatakan Sebagai seorang hakim, jalan pengabdian yang telah ditempuh oleh Bapak Drs. H. Makmun, S.H., M.H. merupakan pengalaman yang istimewa. Di balik toga hijau yang selama ini Bapak pakai, tersimpan memori tentang beratnya perjuangan, dedikasi tanpa batas serta pengorbanan yang besar.
Menurutnya, Bapak Drs. H. Makmun, S.H., M.H. telah menunjukkan nilai-nilai dedikasi dan tanggung jawab selama berdinas. 40 tahun yang telah Bapak lalui, dalam mengabdi kepada bangsa dan negara, merupakan sumbangan berharga yang tak ternilai. Saya yakin, amat banyak ujian dan cobaan yang Bapak alami selama mengabdi.
Dibutuhkan loyalitas ekstra dan mental yang kokoh agar dapat menjalaninya dengan penuh integritas. Betapa beratnya berpindah dari satu kota ke kota lain, dari satu pulau ke pulau lain, bahkan terkadang harus meninggalkan istri, anak dan keluarga tercinta.
Belum lagi godaan yang datang silih berganti selama memangku jabatan, Namun, semua bisa Bapak melewati, hingga Bapak sukses menutup masa pengabdian dengan bersih, tanpa sedikit pun meninggalkan catatan hitam.
Diakhir sambutannya, Prof. Syarifuddin menyatakan semoga nilai-nilai keteladanan yang Bapak wariskan, dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi jajaran insan peradilan, khususnya di wilayah PTA Kepulauan Bangka Belitung.
Sebab, keberhasilan seorang pimpinan tidak hanya diukur dari capaian pribadi semata, tetapi juga dari dampak positif yang ia berikan bagi orang-orang di sekitarnya. Ibnu Duraid, seorang filsuf dan pujangga Arab yang hidup pada abad ke-4 Hijriyah, pernah mengatakan: “Setiap manusia, akan menjadi buah cerita bagi orang-orang sepeninggalnya, maka dari itu, tinggalkanlah cerita yang baik, yang menginspirasi orang-orang setelahmu”.
Acara purnabakti yang diselenggarakan secara on line dan off line ini dihadiri oleh Pimpinan Mahkamah Agung, Pejabat Eselon I dilingkungan Mahkamah Agung, para Ketua Pengadilan Tinggi Agama Seluruh Indonesia, Pengurus Dharmayukri Karini Pusat, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta para undangan lainnya. (REP,SH)