Melihat rumitnya urusan pajak dan berbagai peraturan yang diberikan kepada pengusaha, saya jadi malah berpikir sebaliknya. Mungkin negara ini memang perlunya lebih banyak pengusaha, dibandingkan mencetak sebanyak mungkin talenta digital.
Program pemerintah yang selama ini selalu menggembar-gemborkan pentingnya talenta digital, ternyata kurang maksimal. Masih tetap tinggi pengangguran terbuka, belum lagi pengangguran tertutup yang kerjanya hanya di rumah saja. Dan mereka tidak lakukan apa-apa selain buka TikTok dan Instagram, dan bermain game. Menghabiskan pulsa.
Gegap gempita startup sudah rontok. Kita harus kembali realistis, bisnis itu harus dikembangkan dengan baik, dimulai dari mindset pengusahanya. Itulah saya rasakan. Startup yang hanya membidik masalah, membuat solusi dan mencari pendanaan, kemudian mengkalim dirinya menjadi startup founder, dan akhirnya hanya menggaji dirinya sendiri dengan gaji tinggi. Ini akan rontok seiring dengan tidak berjalannya bisnis.
Saya sendiri pernah membuat beberapa kali startup, mulai dari Pasarindo.com yang pernah ada di tahun 2009-2015. Akhirnya saya sadar. Tidak bisa dengan cara seperti itu. Pendanaan hanya akan habis untuk membiayai operasional, tapi model bisnis nya tidak bisa berjalan optimal. Maka saya rubah. Sejak 2018 kami mendirikan Smartcityindo.com , PT Kota Cerdas Indonesia, yang awalnya untuk startup edukasi smart city, sekarang beralih menjadi Eventcerdas.com yang selama ini telah membina ratusan event online. Bisnis itu perlu waktu. PT KCI sendiri telah melewati fase 2 dan 5 tahunnya. Dan kami bertahan dengan pola yang sama hingga sekarang, menjadi mitra event online dan media partner, dengan bendera media Biskom.web.id .
Tapi peluang bisnis akan selalu ada, kejelian kita di industri harus kita manfaatkan, bukan hanya sekedar me-too. Ini sangat penting untuk diperhatikan. Startup harus punya pondasi kuat. Itu dia sebabnya saya dan tim terus belajar hal baru dari banyak tempat, baik onsite atau online. Karena kemampuan kita mendeteksi tren , peluang dan menjadikannya menjadi suatu bisnis model adalah sangat penting, ingat ya, bukan pendanaannya.
Dari data yang ada, jumlah startup Indonesia mencapai 2566 startup, logikanya ini artinya ada 2566 perusahaan startup. Demikian juga dengan wirausaha yang berjumlah 5 juta pengusaha, logikanya juga artinya ada 5 juta perusahaan.
Dan pekerja di bidang IT di Indonesia, tercatat hingga saat ini baru 1,74 juta orang. Dari data ini kita lihat, masyarakat 280 juta, hanya 1.74 juta yang bergerak di bidang IT.
Maka saya berpikir, saya harus bisa mencetak lebih banyak lagi rekan-rekan di bidang IT, bukan sebagai pekerja, tapi sebagai pengusaha IT.
Kegiatan saya selama ini di berbagai asosiasi IT, membuka mata saya, bahwa :
- Membuat bidang usaha IT tidaklah sulit. Sekarang ada badan hukum perorangan, dan bisa dimulai dengan modal nol. Saya sendiri membuktikan, memulai usaha dengan modal nol. Tapi Tuhan mengijinkan berkembang hingga sekarang.
- Yang penting itu skill IT yang dimiliki. Sewaktu memulai usaha (apapun), kita harus lihat apa yang kita bisa lakukan dengan baik, itu adalah skill / kemampuan kita. Kalau anda bisa mengerjakan jaringan, mulailah dari sana, jangan dari tempat lain. Kalau bisa mengerjakan sotware, mulailah buat software yang bisa digunakan orang banyak. Mulai dari diri sendiri.
- Perlunya tim. Kita memang bisa memulai sendiri, tapi mungkin ada saatnya kita tidak bisa lagi mengerjakan semua sendiri. Saya dulu waktu memulai, tetap perlu tim yang bisa mengerjakan cabling, saya bekerjasama dengan orang lain. Kita tidak bisa menjadi penjual, carilah mitra yang bisa menjualkan. Demikian juga sebaliknya.
- Perlu kolaborasi. Sekarang bukan jamannya kita harus semua kerjakan dan menang sendiri, tapi berkolaborasilah. Fokus apa yang kita kerjakan dengan baik, dan libatkan mitra, orang lain, perusahaan lain untuk membantu kita.
- Kepercayaan pelanggan nomor satu. Sangat penting menjaga kepercayaan pelanggan kita. Inilah kunci keberhasilan usaha kita. Tanpa pelanggan kita bukan siapa-siapa.
Itulah sebabnya saya ingin membagikan rahasia ini dalam komunitas Indobitubi. Komunitas yang saya rintis tahun 2024, untuk membangun kemampuan ini dalam diri kita, dan tujuannya untuk membuka usaha, menjadi pengusaha.
Anda bisa juga ikut serta dalam kegiatannya, silahkan ikuti di www.indobitubi.com
Jadi member, bisa juga, diakses di: https://eventcerdas.myr.id/membership/komunitas-indobitubi-52598
Maka tahun ini, Indobitubi.com akan lebih fokus mencetak pengusaha baru, khususnya di bidang IT. Dan untuk mencetak pekerja IT terbaik, saya mempersiapkan 521Talenta.com .
521 Talenta memang juga merupakan perhatian khusus saya, di tengah maraknya pelatihan online, saya tetap melihat celah untuk berkembangnya platform magang & studi mandiri bersertifikat. Itulah peran 521Talenta. Kegiatan 521Talenta didukung oleh PT LIMA DUA SATU TEKNOLOGI INDONESIA , sebagai inkubator nya. 521Talenta adalah startup binaan 521Indonesia. Ini pola yang saya kembangkan sebelumnya di PT KCI, yang dibidani oleh PT DAYA CIPTA MANDIRI SOLUSI .
Mari ikuti langkah saya, mencetak terus pengusaha di bidang IT. Saya perlu dukungan anda juga. Ingat kita lebih perlu banyak pengusaha agar negara ini besar, bukan banyak pekerja talenta digital yang dibilang perlu 12 juta, tapi hanya membebani. Kita perlu 12 juta pengusaha baru, bukan pekerja IT baru.
Fanky Christian, founder komunitas IndoBitubi, Sekjen APTIKNAS