BISKOM, Jakarta – Ecopark kebanggaan Sulawesi Selatan dari dusun Tokka Desa Bontomarannu Kec Moncong Loe Kabupaten Maros.
Maros, Paling tidak saat berangkat dari abdesir (abdullah dg sirua) jarak tempuh 45 menit saja dengan jalur nipa-nipa sudah sampai di Bukit Tokka Tena Rata.
Yah, YDFI-Yayasan DemiFilm Indonesia bersama para produser dan penggiat perfilman raih undangan dari tokoh inspirator bangsa, Danny Pomanto sukses dua periode sebagai walikota yang lebih suka disebut ‘Anak Lorong’ yang berprofesi sebagai arsitek/konsultan.Tim hadir pagi tadi, Rabu (28/5).
Ikut bangga bisa raih konfirmasi dari Arif sebagai Area Land Officer of Tokka.”Bukit Tokka Tena Rata yang berlokasi di Kecamatan Moncongloe memiliki bentuk yang khas.
Terdapat tingkatan berbentuk bulat-bulat yang bisa digunakan sebagai area camp. Bukit ini juga kaya akan sumber daya alam (SDA).
Tidak hanya botani khas juga rimbunan pohon bambu kuning sudah mulai tumbuh bersama batu gamping dan lonjong yang sudah disusun khas dan hadir menuju puncak dengan luas 30-40 Ha bersertifikat, ” paparnya lugas sumringah.
Pas sebagai kawasan ecopark dengan pemandangan kota MakassaR & Maros menjadi daya tarik tersendiri dari Tokka.
Redaksi jumpai Ketua RT 04 Dg Rahim bersama Ketua RT 02 Dg Roa memastikan kawasan Tokka Ecopark dipastikan menyerap tenaga kerja baru dari warga sekitar.Tokka adalah alternatif MICE SulSeL.
karena ada areal laiknya Collaseum berkapasitas 20ribu orang menjadi areal potensial pertunjukan kolosal budaya dan juga lokasi syuting film nasional.
Rara sebagai Executive Produser Film Anak Lorong dari Indora Global Film dan tidak lama lagi tayang Badik The Movie berdecak kagum, “Saya mau syuting film di Tokka dan semoga bisa jadi studio alam dengan keanekaragaman flora dan fauna, batu gamping yang eksotis sampai areal collessom sangat memikat,” ucapnya segendang sepenarian dengan Luthfi H.
Matto mewakili aktorna Makassar dan kak aRul Ketua Umum Koalisi Anak juga Sekjen YDFI Yayasan DemiFilm Indonesia.
“Keberadaan dari areal colleseum saja pastinya memang ecopark ini pastinya adalah monumen etnograf berbasis budaya diperuntukkan untuk pertunjukan kolosal dari pettapuang sampai lakon-lakon etos dan epos rakyat Sulawesi dengan keberagaman budaya Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja,” pintanya tegas sembari memandang jauh terlihat bandara juga kota Makassar daei puncak.
Pengembangan Tokka menjadikan kawasan pemanfaatan tanaman bambu, menggandeng beberapa pihak, salah satunya Universitas Hasanuddin (Unhas) dari pemberitaan jugamenjadikan Tokka Tena Rata sebagai kawasan pusat penelitian, baik di bidang sosial maupun teknologi.
Tokka adalah potensi yang luar biasa RTH (ruang terbuka hijau) di Sulawesi Selatan dekat Makassar dan Maros menjadikan Tokka sebagai pusat sains, malah semua penelitian terkait sosial, teknologi bisa di kembangkan dengan studio alam menjadi landmark dua kota, Maros & Makassar. (Juenda)
Anda pasti akan kepincut dengan panoramanya yang tidak rata (TenaRata), penasaran?