Anton-3R. Anton Raharja telah membuktikan bahwa sistem operasi bersumber terbuka (open source) dapat menciptakan berbagai aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Arsitek di bidang open source ini telah mengembangkan VoIP Rakyat, Briker, PlaySMS dan sejumlah aplikasi lainnya yang penggunanya hingga kini terus bertambah.

Meski karyanya begitu banyak, kelahiran Banjar yang pernah mendapatkan penghargaan dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI atas jasanya dalam mengembangkan FOSS di Indonesia ini masih memiliki banyak rencana terhadap tumbuhnya open source di Indonesia.

Simak petikan wawancara BISKOM dengan CEO PT. Infotech Media Nusantara ini usai menjadi pembicara dalam sebuah talkshow di Mall Artha Gading Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kapan Anda mulai tertarik pada open source dan hal apa yang Anda suka dari open source?
Saya memulai open source sejak 11 tahun silam, saat masih kulian di STT Bandung. Saya tertarik open source sejak saya mengetahui bahwa dengan platform lain saya sulit untuk mendapatkan apa yang saya mau, serasa tidak bebas. Kebebasan dalam mendapatkan manfaat maksimal dari aplikasi yang akan membantu kerja kita sangat penting bagi saya. Dengan open souce, kita bukan hanya bisa melakukan perubahan yang kita butuhkan berdasarkan apa yang ditawarkan aplikasi tersebut, tetapi dapat pula merubah hampir seluruhnya bila memang diperlukan. Kebebasan yang saya butuhkan ini juga dapat diperoleh dengan biaya relatif rendah. Keuntungan besar yang saya peroleh melalui pemanfaatan sistem operasi open source  tentunya adalah tercapainya tujuan penggunaan aplikasi tersebut secara maksimal. Dan satu hal yang saya suka dari open source adalah saya dapat mengembangkan dan meng-update kode, lalu menciptakan aplikasi open source yang lebih baik dan berguna untuk orang lain.

Bagaimana ceritanya Anda mengembangkan VoIP Rakyat?

Pada tahun 2004, saya mulai mengambangkan VoIP Rakyat dimana pada saat itu biaya komunikasi masih sangat mahal, dan VoIP hadir sebagai media komunikasi alternatif. Inspirasinya datang setelah saya dan teman-teman di Bandung kerap berkomunikasi dengan teman-teman di ICT Center Jakarta secara realtime melalui internet. Dengan VoIP Rakyat, kita bagai membangun operator telekomunikasi sendiri dan mengganti barang yang mahal dengan perangkat berbasis open source yang relatif lebih murah.  Nama VoIP Rakyat sendiri dipilih berdasarkan usulan teman-teman di ICT Center.

Apa saja yang bisa kita dapatkan dari VoIP Rakyat? Dan berapa banyak orang yang sudah menggunakan VoIP Rakyat?
Sebenarnya aplikasi ini mrip dengan Skype. Pengguna dapat berkomunikasi via teks, voice maupun video.  VoIP Rakyat bekerja dengan jaringan internet sehingga untuk berkomunikasi kita tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, kecuali biaya akses internetnya. Data statistik VoIP Rakyat dapat dilihat di website http://www.voiprakyat.or.id bagian kanan atas. Disitu bisa dilihat saat ini sekitar 80 ribu account terdaftar, tetapi hanya 20 ribu account yang aktif. Saya berharap jumlah account tersebut semakin bertambah besar dari waktu ke waktu. Jumlah subscriber yang besar merupakan tanda kemajuan yang positif, salah satunya adalah semakin baiknya infrastruktur jaringan internet. Infrastruktur yang berkualitas baik dan tersebar merata akan menyebabkan lebih banyak pengguna yang dapat memanfaatkan VoIP Rakyat. Lebih bagus lagi bila ternyata ada saingan VoIP Rakyat sehingga masyarakat dapat memilih untuk menggunakan layanan yang lebih baik. Yang penting bagi kami adalah TI masa depan ini hadir lebih dini untuk rakyat Indonesia.

Lalu bagaimana dengan Briker, Anda mengem­bangkan­nya sendiri?
Saya bersama tim dari PT. Infotech Media Nusantara (www.itmn.co.id) pada tahun 2008, serta beberapa teman lainnya yang aktif mengelola VoIP Rakyat, termasuk Kang Onno Purbo, yang menggagas nama Briker. Awal September 2009 lalu kami juga telah merilis versi 1.2 yang dapat diinstall pada mesin selain Intel dan dapat diinstall pada mesin berke­mam­puan 64 bit.

Apa beda Briker deng­an VoIP Rakyat?
Beda dengan VoIP Rakyat, Briker merupakan distro Linux. Dengan Briker, siapa­pun dapat membuat aplikasi VoIP sendiri untuk digunakan dalam lingkungan kecil, seperti dalam kampus atau kantor.Briker adalah Internet Protocol Private Branch Exchange (IPPBX) berbentuk software. Dengan meng­install Briker pada komputer, maka komputer berubah menjadi mesin PBX atau perangkat switching komuni­kasi telepon dan data, dengan kemampuan teleko­munikasi via jaringan internet protocol. Jadi untuk menggunakan Briker, pengguna tidak harus terhubung dengan VoIP Rakyat, cukup dengan internet atau LAN saja.

Selain VoIP Rakyat dan Briker, adakah aplikasi open sour­ce lain yang Anda cipta­kan?
Saya dan tim juga mengem­bangkan aplikasi bernama Bandwidth Justificator for Administrator (Banjar) dan PlaySMS. Banjar adalah aplikasi yang dapat dipakai untuk memudahkan admin dalam menge­lola jaringan dan memastikan penggunanya untuk mendapat bandwidth sesuai dengan yang seharusnya. Lalu PlaySMS berfungsi sebagai SMS gateway. Kita dapat melakukan banyak aktifitas yang basic-nya menggunakan SMS seperti menge­lola SMS yang masuk, menampilkan SMS di website, melakukan polling via SMS, meminta atau memasukkan data ke server via SMS, serta mengirim SMS lewat website.

Keduanya bisa digunakan pada distro apa?
Semua distro Linux, selama ada dukungan PHP dan aplikasi-aplikasi yang diperlukan. PlaySMS juga bisa dijalankan di sistem operasi selain Linux, termasuk Windows.

Adakah aplikasi berbasis VoIP lainnya yang juga Anda perkenalkan?
Ada yang namanya PlayVoIP dan Play Billing. PlayVoIP adalah aplikasi kecil yang digunakan untuk membangun layanan VoIP seperti VoIP Rakyat dan telah digunakan pada beberapa pemerintah kabupaten. Sementara PlayBilling adalah aplikasi perhitungan biaya untuk hotspot, namun aplikasi ini tidak saya kembangkan lebih lanjut karena sudah banyak aplikasi serupa yang lebih dahulu berkembang dan memiliki kemampuan lebih lengkap.

Anton-1Menurut Anda, bagaimana perkembangan open source di Indonesia?

Sangat pesat. Saya memulai menyentuh open source dengan melakukan instalasi distribusi Linux di komputer teman. Saat itu bila kita melakukannya dengan gaya platform lain, “klak klik next next next”, maka kita hanya akan mendapatkan layar hitam dengan prompt yang siap menerima perintah dengan ketikan, tidak ada warna warni dan tampilan GUI yang menarik.

Lain dulu lain sekarang, kini komputer yang di-install Linux mempunyai tampilan yang indah dengan proses instalasi yang relatif cepat dan “klak klik next next next”. Dulu tempat bertanya dan belajar aplikasi open source pun amat terbatas, IRC merupakan sarana yang paling sering digunakan untuk berdiskusi dengan para ahli dan mendapatkan jawaban. Lain dulu lain sekarang, kini terdapat puluhan, kalau tidak ratusan, komunitas Linux di sekitar kita yang dapat kita ajak berdiskusi dengan tatap muka.Website, blog yang menyediakan ilmu gratis seputar pemanfaatan open source pun banyak dan mudah dicari dengan bantuan search engine yang pintar. Satu lagi perkembangan positif yang tidak dapat kita kerdilkan adalah peran serta pemerintah dalam menggalakkan penggunaan open source.

Apa sajakah tantangan yang dihadapi open source di tanah air?

Ada beberapa tantangan agar open source dapat diimple­men­tasikan secara luas di Indonesia, pertama adalah pengem­bang aplikasi harus mampu membuat aplikasi yang sesuai dengan keinginan ban­yak orang. Tapi di disini, harusnya inisiatif tidak hanya dating dari pengembang saja, tetapi juga dari pemerintah, komunitas open source serta mereka yang berkecimpung dalam open source. Tantangan lain yakni bagaimana mengubah cara berfikir masyarakat mengenai open source agar mereka mau beralih ke open source dan bahkan mengembangkannya.

Kedepan, apa yang akan Anda lakukan demi memasyarakatkan open source ke lingkup yang lebih luas?
Saya ingin membuat jaringan telekomunikasi mandiri berbasis IP bersama-sama dengan komunitas open source lainnya. Proyek yang akan kami jalankan dalam waktu dekat adalah mengimplementasikan Wireless Area Network (WAN) Kami akan menghubungkan desa-desa dengan beberapa Kecamatan dalam satu jaringan WAN, kami akan menggunakan softwsitch IPPBX Briker.

Dengan dibangunnya  IPPBX  berbasis open source di seluruh desa dan kecamatan ini, maka desa dan kecamatan tersebut diharapkan sudah terjangkau intranet sebelum datangnya internet. Yang terpenting adalah jika kita mau saling bahu membahu dan berbagi, maka penggunaan open source akan semakin luas.

Apa harapan Anda terhadap kebijakan pemerintahan baru?
Harapan saya pastinya cenderung berat sebelah ke arah bagaimana open source ini bisa berkembang dan bermanfaat. Pemerintahan baru harus memiliki kebijakan yang lebih memintarkan SDM ketimbang terus mendorong rakyat untuk membeli solusi jadi dari perusahaan asing. Harus berani memihak untuk membuat rakyat lebih inovatif, ketimbang merangkul semua pihak untuk terjun ke lahan yang sama yang jelas akan menguntungkan perusahaan asing yang lebih kuat modal. Sediakan infrastruktur teknologi yang lebih baik dan merata, beri kesempatan jauh lebih besar bagi industri teknologi lokal untuk berkembang, berinovasi dan menghidupi diri.

1 COMMENT

  1. Permisis.. saya benar” tidak mengerti open source, tolong adakan seminar khusus buat anak sekolah di jakarta… tolong pertimbangkan usul saya.. untuk kemajuan anak bangsa.. kl pertimbangan ini anda setujui dan benar-benar diadakan, tlong kontak saya. agar saya tdk ketinggalan… hub. saya di 085693196543… terima kasih…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.