BISKOM | Jakarta – Hardini Puspasari, Sundalandia Discovery Society menghadiri Penganugerahkan Habibie Prize 2025 bagi talenta-talenta unggul inspiratif penggerak kemajuan riset, inovasi, dan ilmu pengetahuan Indonesia.
Penganugerahan Habibie Prize 2025 menjadi sorotan publik setelah BRIN Indonesia merayakan prestasi ilmuwan tanah air di Jakarta, Senin (10/11/2025). Acara digelar khidmat dan penuh haru.
Hardini hadir memberikan apresiasi langsung kepada talenta unggul yang berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan Indonesia. Ia menilai penghargaan ini sangat penting.
Salah satu penerima penghargaan, Dr. Rino Rakhmata Mukti, mendapat Habibie Prize 2025 Bidang Ilmu Dasar berkat dedikasi panjangnya dalam riset dan publikasi akademik yang berdampak luas. Prestasinya dipuji tamu undangan.
Hardini menyebut karya Dr. Rino memberi manfaat besar bagi mahasiswa, peneliti, hingga masyarakat umum. Menurutnya, penghargaan tersebut membuktikan bahwa riset dan inovasi Indonesia mampu bersaing secara global.
Acara penganugerahan juga mencerminkan kedekatan emosional antara komunitas ilmuwan, pemerintah, dan publik. Masyarakat bangga melihat talenta muda Indonesia mendapat pengakuan skala nasional dan internasional.
“Selamat kepada Dokter Rino. Karyanya menginspirasi banyak orang dan dirasakan manfaatnya. Semangat terus membangun Indonesia,” ucap Hardini penuh haru.
Ia menegaskan bahwa riset bukan sekadar publikasi, tetapi alat kemajuan bangsa. Inovasi, kolaborasi, dan pendidikan adalah fondasi Indonesia Emas berbasis sains dan teknologi.
Banyak mahasiswa hadir menyaksikan momentum prestisius tersebut. Mereka menyebut Dr. Rino sebagai figur teladan yang membuktikan bahwa kerja keras akademik selalu menemukan panggung kehormatan.
Melalui Habibie Prize 2025, BRIN berharap ekosistem riset semakin kuat, didanai, dan mampu melahirkan penemuan ilmiah baru di berbagai bidang strategis Indonesia.
Habibie Prize 2025 menjadi pengingat bahwa riset bukan mimpi, tetapi jalan nyata menuju masa depan Indonesia maju, mandiri, dan berdaya saing global.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto









