Memasuki bulan November ini kita dikejutkan oleh banyak hal yang menyenangkan. Di samping berakhirnya musim panas, perekonomian yang sebelumnya diperkirakan akan mengalami gonjang-ganjing akibat dari krisis ekonomi di Amerika Serikat, kini menjanjikan angin segar setelah Barrack Obama terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada Rabu (5/10).

Obama yang ‘dekat’ dengan masyarakat Indonesia pada awal pemerintahannya nanti akan fokus pada pembenahan ekonomi dan politik dalam negeri Amerika Serikat sehingga tentunya kita berharap akan ada perubahan berarti yang akan berimbas pada perekonomian Indonesia. Sebab seperti kita rasakan, meski baru sebentar saja ekonomi dunia memburuk, dunia bisnis dan investasi sudah ketar ketir menghadapinya. Tak terkecuali dalam dunia teknologi informasi (TI) dan komunikasi.

Baca :  Ketika TI Jadi Solusi

Kembali menyinggung masalah berakhirnya musim panas, kita berharap panasnya bumi sedikit mereda. Tapi perlu diingat, musim hujan bukan berarti masalah global warming telah usai. Setiap usaha agar dunia selamat dari kemusnahan tetap harus kita kerjakan. Apa yang dilakukan vendor-vendor TI dalam mengatasi masalah global warming, misalnya dengan mengurangi emisi, mengurangi penggunaan energi listrik yang berlebihan ataupun menggunakan materi yang dapat didaur ulang, merupakan usaha yang patut diacungi jempol. Sabagai orang yang berkecimpung dalam dunia TI, sudah selayaknya kita mendukung kampanye tersebut dengan langkah nyata yang kongrit.

Indonesia juga diterpa kabar yang menyenangkan. Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian, Budi Darmadi, yang kami temui belum lama ini mengatakan bahwa pihaknya sedang gencar-gencarnya memberantas masalah penyundupan. Penghapusan pajak barang mewah pada beberapa produk TI adalah salah satu langkah awal, berlanjut nantinya adalah keseriusan pemerintah dan aparat kepolisian dalam menegakkan hukum. Mengenai masalah regulasi, pemerintah sendiri sebenarnya telah memiliki sejumlah peraturan yang menguntungkan banyak pihak. Namun ibarat menyediakan tong sampah, jika mental dan attitude masyarakatnya buruk, maka tetap saja sampah akan berserakan dimana-mana. Itu pula yang terjadi dalam menanggulangi masalah pembajakan. Jika mental korupsi, kolusi dan nepotisme tidak dihapuskan, maka pembajakan yang kerap ditunding sering ‘dipermulus’ berkat bantuan oknum bea dan cukai, akan tetap terjadi.

Baca :  UU ITE: Pro dan Kontra

Masalah perekonomian dunia, global warming dan penyelundupan adalah tiga hal menarik yang terjadi pada bulan ini. Itu sebabnya kami mengetengahkan topik-topik tersebut pada edisi ini. Akhirnya, apalah yang bisa kami lakukan, selain hanya bisa menularkan semangat dalam membangun bangsa. Semoga sukses!

5 COMMENTS

  1. Obama dekat dengan masyarakat Indonesia? Aduh bos dia cuma tinggal di Jakarta selamat 4 tahun waktu masih kecil. Bahasa Indonesia dia sudah lupa. Jakarta di mana saja mungkin dia harus buka peta dulu.

    Jangan terlalu melebih-lebihkan. Obama cuma manusia biasa, bukan Tuhan. Jangan sampai Anda nanti kecewa karena terlalu berharap banyak pada seorang manusia biasa.

  2. setuju sama mas marvin.. jgn terlalu banyak berharap dari orang lain tapi apa yang bisa kita lakukan untuk negara kita yang tercinta ini.

  3. @marvin: Coba dibaca ulang mas. Dekatnya pakai kutip tuh. Terserah anda, mo tafsirkan dekatnya sedekat apa. Bisa saja kita tarfisrkan dengan dekat secara bathin. Lain kali baca dengan teliti dulu ya, baru komentar.

  4. Setuju dengan Maesa…. jangan pesimis lah, kita kan harus berharap yang baik2 untuk kemajuan bangsa. Itu bukan berarti harus mendompleng bangsa lain. Sebab harus diakui, terpilihnya Obama memang membawa banyak harapan baru dibanding presiden-presiden sebelumnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.