BISKOM, Jakarta – Baru saja usai pekan lalu SLBN 1 & 2 Sanur dan Gianyar Bali Denpasar disambangi tim Bincang Budaya Sinema Inklusi.

Kini tim B3S Filmmaker Goes To School diinisiasi Dit FMS Kementerian Kebudayaan – Kemenbud RI bersama mitranya DemiFilm Indonesia www.demifilm.id menuju Bantul, Yogyakarta dan Gunung Kidul di SLBN 1 dan 2.

“Selain Bincang-Bincang Budaya Sinema Inklusi menghadirkan Jeihan Angga akan mengenalkan 14 profesi di industri perfilman yang bisa dipilih oleh para pelajar disabilitas walau ada hambatan tapi dipastikan tidak ada stigma/diskriminasi untuk menjadi sutradara, doP, penulis skenario, make up, dan lainnya.

Para pelajar mewakili sekolahnya akan diajak nonton film musikal karya Garin Nugroho berjudul Siapa Dia yang dibintangi Nicholas Saputra,” jelas Yan Widjaya selaku Ketua Umum YDFI- Yayasan DemiFilm Indonesia.

Baca :  JAM-Pidum Menyetujui 9 Restorative Justice,Salah Satunya Perkara Pencurian di Paser Kalimantan Timur

Mewujudkan Bioskop inklusi sebagai konsep bioskop yang dirancang untuk memberikan pengalaman menonton film yang setara dan menyenangkan bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas.

Ini melibatkan berbagai penyesuaian fasilitas dan layanan untuk mengakomodasi kebutuhan khusus penyandang disabilitas, seperti audio deskripsi, juru bahasa isyarat, dan fasilitas fisik yang ramah Tujuan Bioskop Inklusi :

Memberikan akses : Memastikan bahwa semua orang, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pengalaman menonton film di bioskop.

Menciptakan ruang yang setara: Menghilangkan hambatan fisik dan non-fisik yang mungkin dialami penyandang disabilitas saat menonton film.

Meningkatkan kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi dan keberagaman.

Fasilitas dan Layanan di Bioskop Inklusi:Audio Deskripsi: Narasi tambahan yang menjelaskan visual dalam film untuk penonton tunanetra.

Baca :  Synnex Pasarkan Produk ZTE

Juru Bahasa Isyarat: Penerjemah bahasa isyarat untuk penonton tunarungu.Fasilitas Fisik: Ramp, lift, toilet khusus disabilitas, dan ruang tunggu yang nyaman.

Penyesuaian lainnya adalah kursi yang mudah diakses, pencahayaan yang disesuaikan, dan informasi film dalam format yang mudah dibaca.

Contoh Bioskop Inklusi:

Bioskop Bisik:

Sebuah inisiatif yang berfokus pada pengalaman menonton film yang inklusif bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra.

Program di Bioskop Konvensional:Beberapa bioskop konvensional seperti Cinema XXI dan CGV juga mulai menyediakan fasilitas dan layanan inklusif, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

“Kementerian Kebudayaan Direktorat Film, Musik dan Seni akan merilis “Buku Panduan Perfilman Inklusi” untuk semua kalangan agar Film Indonesia untuk semua termasuk terwujudnya bioskop inklusi yang ramah untuk disabilitas paling tidak punya audio deskripsi, ” tegas DR. Syaifullah Agam sebagai Direktur FMS Kemenbud RI.

Baca :  Dunex Gandeng Zebra Technologies Lakukan Transformasi Digital

Segendang sepenarian kak Gufri dari Dit.

FMS siap berdiskusi dengan GPBSI agar ada bioskop yang setara untuk disabilitas dari kamar mandi di bioskop, jalan untuk kursi roda dan space di dalam bioskop termasuk terpenting tumbuh nya bioskop berbisik.

Menarik Talk Show di RRI Pro2 Yogyakarta – Teman Terbaik Kamu di sore tadi, Senin (25/8) juga buka kesempatan pendengar untuk bertanya dari film Inklusi, kapan bioskop Inklusi terealisasi dan banyak lagi lainnya.

Semua dapat Anda nikmati di kanal YouTube DemiFilm TV dan klik www.demifilm.id Acara juga didukung kemitraan Cemilan Snack Sehat dan Minuman dari OT Grup,RRI Jogja, IG: @id.berbudaya (Juenda)